Kamis, 30 Mei 2013

Fanfic Akatsuki : Sasori Cantengan

Author : Saya sendiri
Genre : Humor
Warning : OOC, Alay, Ancur, GJ berterbangan dimana-mana, Aneh, Garing, Dan hal-hal lain yang membuat fic ini nista
____________________________________________________________________________
Sasori Cantengan

-- Markas Akatsuki --
Di sebuah markas yang sudah tidak pantas lagi disebut markas karena keadaan gua yang sudah bobrok,lumutan,dan hal-hal lain (author dikeroyok akatsukiters) terlihat mahluk yang gak jelas gendernya dengan rambut kuning yaitu banci kuning yang bernama deidara (woy author sialan yang bagusan dikit napa un masak gue ini banci kuning un | ya deh banci blonde | nah gitu dong un kan agak bagus dari pada yang tadi un | -_-) yang sedang mengunyah tanah liat (?) pakek tangannya,kan punya mulut 3.Dan disaat itu datang kakek-kakek muda sudah taukan siapa dia,dia adalah kakek itachi (author geblek lu gue ini belom tua tauk | apa kau bilang author geblek,dasar kriput | lu mau nantangin ya  *ngaktifin mangekyo | gak jadi dah *ngacir ke ujung dunia naik becak) dan di sebelahnya ada manusia setengah ikan yang diketahui bernama kisame (author ditimpuk pakek samehada) yang lagi bawa saudara-saudaranya (ikan) yang ada di dalam toples bekas jengkol. Pada saat itu itachi lagi ngerayu deidara yang lagi asik-asiknya buat bom tanah liat
"Dei-chan temenin gue jalan-jalan dong" sambil ngeluarin puppy eyes
"Males un pergi aja sendiri gue lagi sibuk buat bom tanah liat nih"
"Ayo dei-chan sebentar aja..." sambil narik-narik tangan deidaara
Pada saat itu datanglah si topeng lolipop rasa jeruk mandarin yaitu tobi (hwwuuueee... tobikan anak baik bukan lolipop rasa jeruk mandarin | tobikan anak baik jadi jangan kebanyakan protes | iya iya iya tobi anak baik tobi anak baik)
"Dei senpai anterin tobi anak baik beli lolipop yuk"
"Lu beli aja sendiri un"
"lho..,, itachi senpai kok tarik-tarik tangan dei senpai, tobi anak baik juga mau ikutan deh"
Dan akhirnya peristiwa tari-menarik tangan deidara pun terjadi. Hingga datangla seberkas cahaya SWINGGG..,, dan ternyata itu adalah Sasori yang langsung melempar Tobi dan mendorong Itachi sehing mengenai Kisame yang lagi ngomong sama ikan-ikannya (?) dan toples itupun mendarat mulus di kaki Sasori
"Wadawww..,, kaki gue" teriak Sasori sambil megangin tu kaki yang sekarang lagi cantengan
"Hwuee... ikan-ikan gue" Kisame nangis-nangis bombay
"Tuh ini gara-gara elu kaki gue jadi cantengan gini" Sasori ngomel ke Itachi
"Salah lu sendiri ngapain lu tiba-tiba dorong-dorong gue"  Itachi langsung nyolont
"Salah lu sendiri ngapai lu ngerayu-rayu dei chan gue"
"Woy bisa berenti gak berantemnya kasian ni ikan-ikan gue" Kisame langsung nyolot gara-gara ikannya gak ada yang ngurusin
"Katsu..,,!!!!"
Seketika itu ruangan itu langsung bertambah bobrok dan membuat gosong Sasori,Itachi,dan Kisame.
"Woy..,, dei lu kalau mau ngeledakin bom di luar dong berisik aje lu,gue lagi ritual Dewa Jashin nih" Hidan langsung nyolot gara-gara ritualnya diganggu ama ledakan bomnya deidara.
"Mana DJ biar gue bunuh dia sekalian"
"Astajim wahai Jashin-sama ijinkanlah hambamu ini untuk menyambit orang ini" Sambil nyiapin sabitnya buat nyambit deidara
Deidara langsung kabur dari tempat itu dari pada nanti di jadiin persembahan buat DJ yang gila itu
-- Sementara Tobi --
Melayang sampai ke langi konoha yang tidak sengaja disaksikan oleh Naruto dan Konohamaru
"Wah..,, Naruto ada bintang jatuh" Kata seorang anak kecil yang bernama Konohamaru sambil nunjuk-nunjuk Tobi yang dikira bintang jatuh itu.
"Oon lu siang bolong gini mana ada bintang jatuh"
"Berati itu matahari jatuh (?) ya..,,"
"Kalau itu beneran lu ama gue udah ancur pastinya"
"La terus itu apa?"
"Mana gue tau"
-- Back To Story --
Sasori yang lagi tiduran di sofa bolong sambil ditemenin sama kakinya yang cantengan lagi mikrin cara buat ngusir tu kakek Itachi (author diimpukin batu satu ton). Tiba-tiba datang konan yang kemudian duduk didekat Sasori
"Kaki lu kenapa sas (Sasori)"
"Tu gara-gara Kisame ama Itachi"
"Oh" Konan jawab dengan ber 'oh' ria "Oke selamat bersenang-senang ama canteng lu" Kata konan sambil nonjok tu canteng
"Waduwww....,,, sialan lu konan"
"Apa lu bilang" Sambil ngularin deathglear-nya yang langsung ngebuat Sasori jadi ngeri sendiri
"Gak kok gak bilang apa-apa"
Konan langsung ninggalin Sasori yang lagi ngelus-ngelus canteng-nya itu ke dapur. Sasori masih duduk buat ngelus tuh canteng dan tiba-tiba datanglah banci blonde sambil nangis-nangis GJ gitu
"Lu kenapa dei-chan"
"Hwue..,, Sasori" Sambil nangis mewek-mewek gak ketulungan
"Apa dei-chan"
"Hwue..,, Sasori...,,, tadi Itachi nyolek-nyolek pipi gue, terus dia noel-noel dagu gue"
"Uapahh....." Teriak Sasori seperti menahan maah yang udah gak bisa  ditahan lagi
"Terus dia juga cium-cium pipi gue"
Sasori semakin ingin meledakkan amukannya
"Sasori jangan marah sama Itachi nanti malah jadi perang shinobi ke 5"
"Siapa yang mau marah lu liat tu ke bawah canteng gue lu injek-injek dari tadi" Kata Sasori dengan wajah tanpa dosa.
Dan akhirnya sukses membuat Deidara cengo dan bergubrak ria dengan damai,aman,dan tentram gara-gara kata-kata Sasori tadi. Sementara Sasori, dia makin mewek karena cantengnya yang habis dijotos konan masih ketambahan diinjek deidara. Poor Sasori

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ FIN~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Akhirnya fic kedua saya sudah selesai. Ini fic saya buat karena sekarang saya lagi cantengan. Tapi gak separah Sasori yang sampek dijotos dan diinjek hahaha *tawa nista. Minta komentarnya ya tentang  ficancur ini

Sabtu, 18 Mei 2013

Cinderella versi Naruto

Author : Nanashi (ini pen name saya lo nyan~~)
Rated : K+
Genre : Parody, humor (maybe)
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : OOC, GJ berkeliaran dimana-mana, aneh, berantakan, garing, typo, penulisan gak bener dan hal-hal lainnya
Don't like don't ride

Di suatu desa yang bernama Konohagakure hiduplah (baca: tinggallah) sebuah keluarga yang kaya (entah kaya monyet atau kaya apa). Di rumah itu hiduplah laki-laki yang bernama Naruto. Ia tinggal bersama ibu dan kakak tirinya. Ayah dan ibu kandungnya sudah lama meninggal karena kecelakaan.Ibu tirinya bernama Tsunade,kakak tiri 1 bernama Sakura,sedangkan yang kedua bernama Ino.Bisa ngebayangin gak betapa susahnya hidup 1 rumah dengan hewan-hewan ini (author dikeroyak sama ino,sakura,tsunade) maksudnya orang-orang ini.
Pada suatu hari Naruto lagi asik-asiknya maen PS sama makan ramen favorinya (nih orang cinderella apa bukan sih).Tiba-tiba ada suara yang menggelegar,cetar,membahana (plak!!) yang ternyata suara itu milik Sakura
"Naruto...!!! cepat ambikan cemilan gue di dapur"
"Males ah ambil sendiri napa" Naruto tidak tau bahaya yang akan menimpanya.
Sakura yang mendengar jawapan dari naruto mulai naik tangga eh salah naik pitam maksutnya,dan sudah bersiap untuk menjadikan naruto rubah penyet. Melihat sakura yang seperti itu buru-buru naruto langsung mengambilkan cemilannya di dapur.Baru saja naruto memberikan cemilan itu kepada sakura,terdengar lagi suara yang bisa membuat mati lalat yang berada di radius 1000 km yang pemilik suara tersebut adalah ino (plak..,, di jitak ino).
"Naruto...!!! cepat ambilkan majalah gue di gudang sebelah (?)" (mungkin majalah bekas)
"iya iya bentar napa"
"cepetan,atau jatah ramenmu kuberikan semua ke kucing tetangga!!"
"Nih majalah lu"
"gitu dong"
Naru saja naruto melangkah,ada satu suara lagi,yang ini lebih parah dan hampir menyebapkan gempa berkekuatan 9,9 sr yang pemiliknya adalah Tsunade (ditonjos Tsunade)
"Naruto....!!!! kau belum menyapu,menyapu halaman,dan mengepel cepat kerjakan itu!!"
"huft..,, iya iya"
Saat sedang asi-asiknya Naruto menyapu halaman,sambil bermain dengan 2 anjingnya yang bernama Pakkun dan Akamaru (woy..!! itu anjing gue mau lo apain | gue cincang | ni author mungkin dah bosen idup,ayo akamaru getsuga!!! | ugyaaaa.... author lari ke Afrika naik odong-odong) datanglah 3 orang tamu menaiki kereta ringsek,maksutnya kereta kencana. Yang satu ada tanda segitiga terbalik di kedua pipinya yang bernama Kiba, dan yang satunya lagi ada tanda spiral di kedua pipinya (kok cuma 2 kaatanya 3).Ketika akan mengetuk pintu gerbang rumah tersebut,kiba bertanya
"Shikamaru mana?"
"tauk,tidur mungkin di kereta"
Segera kiba menghampiri Shikamaru yang lagi molor di kereta.Dan ternyata memang Shika lagi pergi ke alam mimpi.
"woy shika bangun,shika,shika" sangking keselnya kiba hampir melempar shikamaru.
"hoaammmmm......." shikamaru nguap dan hampir saja kiba ikut masuk ke mulutnya."kita mau ngapain ya?" tanya shikamaru dengan wajah tanpa dosa.
"mau nyolong!!" kata kiba sangking keselnya sama shikamaru (Kakuzu : kalau mau nyolong duit ajak gue ya...)
"kita nyolong apa?" kata shikamaru pakek puppy eyes
"kita,lo aja kali gue enggak.kita mau nganter undangan bukan nyolong,dodol!!"
"kita,lo aja kale gua enggak" kata shikamaru sambil niruin gaya kiba
"nih anak makin nyolot aja lama-lama,cepetan bangun lo" dan akhirnya shikamaurupun bangun.
Preng...preng...premg... eh maaf sound efecnya salah ini yang bener tok...tok...tok... Tsunade membuka pintu dan mempersilahkan mereka duduk.
"anda anda ini siapa ya?" tsunade OOC banget
"manusialah masak kucing" jawab chaoji ngasal.
"bukan dodol maksutnya kita ini siapa dan dari mana" kiba menjelaskan dengan panjang x lebar x tinggi = lega
"kami ini pengawal kerajaan,kami kesini sedang mengantar undangan ini" jawab shikamaru.
"emangnya ada apa ya kok bagi-bagi undangan" tanya tsunade penasaran
"baca sendiri napa" jawap chaoji nyolot
Tsunade yang sudah naik hitam (?) maksutnya naik pitam mendengar jawapan dari chaoji. Buru-buru 3 pengawal ini pamit dan ngacir dari tempat itu sebelum mereka binasa.
Tsunade membaca undangan tersebut dan..,,
"KKKYYYAAAA......." teriak tsunade yang hampir membuat seluruh kaca di rumahnya hancur (ditimpukin sandal sama tsunade)
"ada apa bu" kata sakura panik sambil bawa-bawa kecoa yang tadi dia timpukin pakek palu 1 kg,dan Ino yang bawa-bawa gergaji buat mentung semut.
"pangeran mengadakan pesta  dan akan meilih calon istrinya,maka dari itu pangeran mengundang semua rakyat konoha"
"wahh... pokoknya pangeran milikku". "apa woy ino pig pangeran itu milikku". "milikku". "milikku".
"SSSTTTTTTOOOOOPPPPP......!!!!!!" teriak tsunade pake toa yang dia ambil dari tong sampah belakang rumah. "pokoknya salah satu dari kalian harus bisa menjadi istri pangeran"
"OK bu" jawap sakura dan ino bersama. "pestanya jam berapa bu" tanya ino
"jam 20.00" jawap tsunade. "sekarang jam berapa" tanya sakura. "jam 17.00" sakura gantian jawap. "ayo cepet kalian dandan yang cantik" perintah tsunade. Ini mau ke pesta apa ketemu presiden,dandan lama amat.
Sementara itu naruto "ibu aku juga pengen ikut,itukan buat semua orang di konoha". 
"gak boleh,pokoknya gak boleh!". 
"tapi bu____" kata-kata naruto bukan disensor tapi belom selesai ngomongnya sudah di saut sama tsunade (naruto : itu mah akal-akaln lu soalnya gak punya ide ya kan..,, | enggak emang gini ceritanya | itu cuman akal-akalan lu kan | kau ini masih untung ku jadikan tokoh utama di fic ini mau kau ganti peran jadi pakkun *sambil pundung di pojokan gudang).
"kalau tidak boleh ya gak boleh,kau ini membantah saja" ketus tsunade dengan tidak berperi kekata-kataan (?).
"dasar nenek peyok lu" gerutu naruto,yang didengar oleh tsunade.
"apa kau bilang!!!!" sambil mengeluarkan deathglear nya.
"g-g-g-gak kok gak bilang apa-apa" kata naruto dan langsung dia ngacir ke dapur.
Merekapun selesai berdandan,sakura memakai dress berwarna pink dengan sarung tangan sampai ke siku berwarna putih, dan hiasan bunga sakura,ino memakai dress berwarna ungu dengan haisan kupu-kupu,semntara tsunade dia memakai pakaian biasanya karena dianggapnya sudah cocok.
"naruto....!!!!" teriak tsunade yang hampir membuat guci tanah liat deidara pecah semua (?)
"Iya..." jawab naruto yang tidak mau kalah dengan teriakan tsunade
"kalau kamu ingin ke pesta itu kamu harus membereskan kamar kakakmu,menyapu,dan mengepel rumah ini" perintah tsunade seenak jidat (zetsu : rasa apa ya gue juga mau dong kalau boleh dimakan)
"Uaapppahhh... mana bisa pergi ke pesta kalau tugasnya aja segitu banyaknya" 
"kalau tidak mau ya sudah tidak usah pergi ke pesta. Ayo anak-anak kita paergi"
Mereka akhirnya pergi dengan menaiki kereta ringsek maaf maaf yang bener kereta kuda yang mereka sewa.
Naruto masuk ke kamar kakaknya dan terkejut dengan apa yang dia lihat
"Ini kamar apa rontokan pesawat sungoi (?)"
Akhirnya dengan sangat ikhlas (baca : terpaksa banget) ia mengerjakan tugas-tugas yang diberikan tsunade.Ketika sedang mengepel,naruto melihat jam dan ia terkejut
"uaapppaaahhhhh....,, sudah jam 19.45 bagaimana aku ke pesta sementara tugasku belum selesai hwwuuueeee......" naruto nangis sambil gulung-gulung.
Pada saat itu cring...cring...cring... datanglah bencong penari ular eh maaf salah,datanglah peri oro-oro / yang biasa kita sebut orochimaru dengan hiasan pita besar di punggungnya ya anggap saja itu adalah sayap yang indah (woy author geblek lu mau gue jadiin bahan percobaan gue ya | aish..,, ingat di sini saya yang jadi author jadi saya yang berkuasa hahaha *tawa setan | dasar author geblek lu | sekali lagi kau mengejekku langsung pindah peranmu jadi kodok biar disantap ularmu | oke oke)
"gyaa..,, siapa kau" teriak naruto sangking terkejutnya melihat sosok yang menakutkakan itu (dipotong orochimaru)
"woy biasa aja kale,gue ini peri oro oro" jelas orochimaru dengan wajah innoncen nya
"gak percaya gue" ya jelas aja gak percaya dari tampangnya yang killer itu emang gak meyakinkan untuk dianggap peri
"gak percaya lo nih gue keluarin tongkat sihir gue" seketika itu keluarlah tongkat sihir dari mulut peri oro oro.Emang di anime sama di fic ini orochimaru sama aja ngeluarin benda dari mulutnya,mungkin di mulutnya ada kasur, tv, lemari dll (author disambit orochimaru). Naruto yang melihatnya semakin tidak percaya kalau dia itu peri
"masak iya lu itu peri,coba bersihin ni rumah pakek tongkat sihir lu"
"ya dah biar lu percaya kalau gue ini emang peri beneran" cring...cring...cring... seluruh ruangan di rumah itupun menjadi bersih.
"gimana lu percayakan kalau gue ini enmang peri"
"iya iya percaya deh,kalu gitu gue pengen _____"
"gue tau lu pengen ke pesta itu kan..,,"
"wah.... kok tau sih" kata naruto sambil masang puppy eyes.
"iya dong..,, gue ini peri gitu lohh...." kata orochimaru sampai hujan lokalnya nyembur.
"ngomong nya biasa aja kale gak usah pakek nyemburin hujan lokal lu"
"diem lu,sekarang cepetan lu cari 2 kodok,2 anjing,1 babi,dan buah duren (?) yang gedee" perintah peri oro oro.
"buat apaan"
"udah gak usah banyak tanya mau ke pesta gak"
"mau mau"
Naruto segera mengumpulkan hal-hal yang diminta oleh peri oro oro.Dengan cepat semua sudah terkumpul di halaman dan naruto memanggil peri oro oro.
"woy peri oro oro sudah kekumpul semua ni barang-barangnya"
"oke awas minggir" peri oro oro membaca mantra nya "bimsalabim jadi apa prok prok" sambil meniru gaya pemilik manntra itu.Dan jadilah sebuah kereta kuda langkap dengan supir dan kuda (ya iyalah orang namanya juga kereta kuda,kalau pakek sapi itu namanya pedati)
"wah jadi kereta kuda beneran bagaimana kau melakukan nya?" tanya naruto kepada peri oro oro.
"bagaiman saja,di dunia fanfic inikan semua bisa terjadi karena author yang menulis fic ini rada gila" (pundung di pojokan gudang gara-gara dibilang rada gila)
"oh iya satu permintaan lagi,tolong ubah penampilanku dong supaya aku bisa ke pesta" pinta naruto.
"oke oke" cring...cring...cring... peri oro oro merubah penampilan naruto.Tapi tidak seperti yang diinginkan naruto.Naruto malah memakai gaun berwarna orenye dengan sulaman biru lngit,dan memakai sepatu kaca.Dia tampak manis dengan dandanan seperti ini.
"woy, yang gue maksut bukan beginian  yang gue maksut____"
"dah ditu aja lebih bagus,lu kan bisa pakek jurus lu itu,o ya satu lagi jangan pulang lewat jam 23.00,udah dulu ya eike juga buru-buru mau ke pesta cyiin capcus bok" kata orochimaru dengan logat bencesnya yang lagi kambuh,dan itu sukses membuat naruto cengo.Yah apa boleh buat naruto harus menggunakan jutsunya untuk berubah jadi perempuan. Dan ia kini menjadi seorang perempuan yang cantik dan manis. Ia pun segera naik ke reta dan berangkat ke pesta.
Di Pesta
Seorang pangeran dengan kulit putih pucat, mata onyx sehitam langit malam,dan rambut yang melawan grafitasi yang bernama sasuke uchiha. Seperti yang bisa ditebak, para perempuan berebut untuk berdansa dengannya. Apa lagi sakura dan Ino mereka saling berebut diantara tamu tamu yang ada.Sasuke menjadi bosan melihat pemandangan itu.
Sementara itu di luar istana naruto buru-buru masuk ke istana karena ia pikir ia sudah telat, ia tidak memperdulikan gaun dan sepatu yang ia pakai.Naruto bingung mencari ruangannya, dan pada saat itu juga sasuke melihat naruto dan menghampirinya.
"maaf nona apa yang anda lakukan, maukah kau berdansa denganku?" kata sasuke kepada naruto
"eh,, " naruto terkejut karena sasuke tiba-tiba menawarinya untuk berdansa. Naruto menerima permintaan itu dan sasuke membawanya ke tengah para hadirin. Banyak yang menilai mereka adalah pasangan yang cocok. Saat sedang asik berdansa terlihat ada ibu dan kakak tirinya dalam hatinya ia berkata 'mampus kau ibu dan kakak ada di sini' tapi tenang, narutokan lagi jadi perempuan jadi nggak ada yang tau. Tiba-tiba ia teringat kata peri oro oro kalau ia tidak boleh pulang lewat jam 23.00, ia melihat jam ternyata jam 22.45, buru-buru naruto pergi dari pesta itu. Tapi sialnya salah satu sepatunya terlepas, dan ia tidak sempat mengambilnya. Sasuke yang mengejar naruto mengambil sepatu itu, dan ingin mengembalikannya, tapi naruto sudah pergi, jadi besok ia ingin mencari naruto dan berencana menikah dengannya.
Keesokan harinya 3 orang pengawal itu datang lagi.
"ada apa ya kok ke sini lagi" tanya tsunade.
"kami mau mencari perempuan yang kakinya cocok dengan sepatu ini" jawab shikamaru
"oh..,, silakan,silakan masuk saya panggilkan dulu anak saya Sakura,Ino" teriak tsunade.Kiba,chaoji,dan shikamaru untung saja sudah menutup teling mereka dengan kertas bekas bungkus kacang
"iya bu" jawab Ino dan Sakura serempak.
"ini ada pengawal yang sedang mencari perempuan yang kaki nya pas sama sepatu itu" kata tsunade menjelaskan kedua anak dengan panjang x lebar = luas persegi panjang eh salah maksut nya lega.
"aku dulu yang coba". "gak aku dulu dasar Ino pig". "Aku". "Aku". Dan pertengkaran itu terjadi lagi sampai sampai yang melihat tertidur, udah tau kan yang tidur itu siapa, ya benar dia adalah shikamaru.
"STTOOPPP....."teriak tsunade yang lebih dari kemaren pakek toa yang entah dari mana asalnya."dah yang cobak sakura dulu aja"
"yah... ibu". "wekk... :P" sakura mengejek Ino.
Tapi itu tidak cukup ke kaki sakura. Dan sekarang saatnya Ino yang mencoba ternyata juga tidak cukup. Naruto yang memperhatikan itu dalam hatinya berkaa 'itukan sepatuku yang tertinggal semalam'.
"yah sepertinya tidak ada yang cukup, apakah ibu punya anak perempuan lagi?" tanya kiba kepada tsunade. 
"oh... tidak ada lagi" 
Ketika pengawal itu akan pergi, naruto mencegah mereka
"tunggu, bolehkah aku mencoba sepatu itu?"
"naruto, kau ini kan laki-laki ngapain mau coba sepatu itu" kata Ino
"tidak apa apa kata pangeran semua orang harus mencobanya" jawab chaoji
Dan ketika naruto memakainya, ternyata sepatu itu pas di kaki nya,semua yang ada di ruangan itu terkejut teng...teng... eh maaf sound effec nya salah lagi jreng...jreng... ini yang bener.
"apa kau punya yang satunya" kata shikamaru. Naruto mengeluarkan sepatu yang sebelahnya dan memakainya, ternyata sepatu itu milik naruto. Dan saat itu juga ia menjadi seorang perempuan seperti saat pesta dansa itu. Dan segera para pengawal itu membawa naruto kepada sasuke.Akhirnya naruto pun menikah dengan sasuke dan hidup bahagia di istana.
Bagaimana nasib ibu dan kakak tirinya? kita tidak usah memikirkan itu biarkan saja mereka (author dikeroyok tsunade,ino,sama sakura)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~FIN~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Owari. Akhirnya ni fic selesai juga. garing kan, GJ kan, maklum ini first fic saya gomen gomen (sambil mbungkuk mbungkuk).Tolong minta komentarnya ya tentang fic ini.

Selasa, 14 Mei 2013

Seputar Wassabi

Kali ini saya akan bagi-bagi tentang vidio lucu yang biasa saya tonton (readers : gk tanya huuu..,, | langsung pundung d pojok kamar mandi). Vidio ini di produksi oleh Wassabi *< (bener gini gk ya tandanya | langsung d timpukin sandal sama readers). Langsung aja liat vidionya ini dia...,,,


Untuk yang lainnya kalian bisa lihat sendiri di You Tube. (*^-^*)

Jumat, 03 Mei 2013

HUT SMPN 2 LUMAJANG

Ini foto-foto saat hari ulang tahun sekolahku. Tanggal 30 Maret 2013.
Yang kiri Imas, yang kanan Tasya

Yang kiri Fifi, yang kanan Ratih

Yang kiri Tasya,yang kanan Sisil

Mulai dari atas kiri mega, nurul, asstried, zakiya, shofia, fifi, yang keliatan separo itu mayranda. Terus ke bawah dari kiri tasya sama eli

Yang ini banyak. Udah taukan ngurutin orangnya. Mayranda, Emi, Fifi, Asstried, Ratih, Nurul, Yanti, Evi, Melda, Dila, Zakiya, Eli, Mega. Aku mana ya??? Gak ada aku yang bagian njepret ( foto ) #( readers: gak tanya hhhhhuuu.....

Itu dia foto-foto di kelas seputar hari ulang tahun sekolah

Fanfic Akatsuki : Baby Girl In Akatsuki


Terlihat Itachi dan Kisame berjalan tergesa-gesa pas malam jam 24.00
"Ini gara-gara Konan, sih! Nglairin orok kok tengah malam gini! Ganggu orang tidur aja!" Gerutu Itachi yang masih ngantuk
"Iya! Udah gitu malam Jumat Kliwon gini, lagi! Mending kalo di rumah sakit, lha ini di dukun !" Tambah Kisame
"Tuh bayi anak Konan atau Suketi, sih?"
"Suketi?"
"Sundel bolong yang diperanin Suzanna. Dasar katrok lo!"
"Gue gak level nonton gituan"
"Bilang aja takut," Cibir Itachi
"Hahaha…., Kisame takut? Apa kata dunia?"
"Iya, ya! Masak setan takut setan?"
Maksud lo?!"
"Tobi! Bangun, donk lo! Konan nglairin, tuh!" Teriak Deidara frustasi yang udah setengah jam ngebangunin Tobi
"Ah! Suruh dia cancel dulu nglairinnya! Gue ngantuk!" Balas Tobi sambil nguap
"Lo pikir sms pake di cancel segala?!"
"Terserah, deh!"
"Tobi!!"
Akhirnya, Deidara pun mengikat Tobi di Burung Bangau litany! Emang nih anak sengaja kali pilih jalan dan cara yang menyiksa dirinya sendiri
Seluruh anggota Akatsuki pun udah lengkap, hadir di dekat Konan yang akan nglairin anak pertamanya ama Pein, mereka udah nikah 2 bulan yang lalu ( kok express banget ya mbrojolnya?). Konan ada di dalam ama si mbok dukun, yang lain pada di luar.
"Ayo, Neng! Terus atuh," Suara si mbok yang Sunda tulen itu terdengar dari luar.
"Eeeerrrggghhh…..!!" Konan mengejan "Capek, deh!"
"Konan!!" teriak Pein cemas dari luar "Keluarkan cakramu! Biar cepet keluarnya!"
"Gunain jutsu apa gitu, kek!" Tambah Kisame.
"Oi!!" Ucap Sasori pada Pein dan Kisame. "Kalian pikir Konan lagi perang apa pake bawa2 jutsu dan cakra segala!"
"Lagian mana ada jutsu buat nglairin?" Tambah Zetsu
"Ada lagi!" sahut Kisame. "Ngeden- no jutsu,"
"Biasanya Kisame gunain jutsu itu pas boker," Ucap Itachi
"Kok tau?" Deidara heran
"Ya iyalah, orang dia kalo ngucapin jutsu itu pas boker keras dan serius banget,"
"Emang bisa ya, Kisame?" Tanya Hidan
"Iya, top cer deh! Bisa jadi alternative buat sembelit!"
"Kalo gitu, gue coba deh! Sembelit tanpa perlu buang-buang uang ke dokter," Ucap Kakuzu nimbrung
"Kalo buat elo gak mempan, Kakuzu! Sembelit elo kan menahun! Kena karma dari sifat pelit elo!" Ujar Kisame dendam ma Kakuzu, minta uang 500 perak buat beli pentol tapi gak di kasih blas!!
"Lo kok pada gak jelas banget sih, ngomongin boker mulu!?" Tanya Pein gregetan. "Bikin gue kebelet aja!!"
Pein langsung ngibrit ke empang.
"Kok lama, sih Konan?" Desis Itachi gak sabar
"Ayo, Neng! Dikit lagi!" Terdengar suara si mbok
Semua menajamkan telinga masing-masing
"Eeeerrrgggghhhhh…..!!" Konan mengejan lagi
"Dikit lagi Neng! Dah nongol jidatnya,"
"Pasti jidatnya lebar kayak Pein," bisik Tobi cekikikan
"Eergh!"
"Lagi, Neng! Nongol idungnya!"
"Pasti idungnya pesek kayak Pein!" Desis Itachi iba.
"Lagi, Neng! Dah keliatan rambutnya!"
"Kok balik lagi ke atas sih?" Tanya Hidan heran
"Pasti rambutnya mbulak dan rontokan kayak Pein," tambah Kisame
"Kalian kok nyumpahin bayi suci dan mungil dengan yang jelek-jelek gitu, sih?" Tanya Zetsu
"Emang di Pein ada yang bagus?!"
"Setidaknya doain tuh bayi mirip Konan aja! Nista banget deh kalo niru Pein!"
"Dikit lagi, Neng!" Terdengar lagi suara si mbok. "Dah nongol anunya,"
"Pasti anunya anu kayak Pein," tambah Tobi
"Anunya tuh apa?" Tanya Sasori heran
"Kaki maksudnya! Ngeres ya, lo?!" Jawab Tobi
"Lha terus anu satunya?" Tambah Deidara
"Kadasen, Kurapen,"
"Kayaknya di Akatsuki bukan gue deh terhina," Ujar Kisame
"Dikit lagi, Neng!"
"Eergh!!"
"Lagi!!"
"Eergh!!"
"Lagi!!"
"Eergh!!"
"NGEDEN-NO JUTSU!!" Terdengar teriakan yang amat keras
"LLHOOO?!"
"Apaan tadi tiu?"
"Kayaknya dari arah empang….."
"Itu kan jutsu ciptaan gue," Tukas Kisame kaget
"Jutsu aneh," Ujar Hidan muak
Terdengar tangis bayi dari dalam
"Alhamdulillah," Ujar yang lain serempak, Hidan sujud syukur
Mereka Langsung ke dalam nemuin Konan. Tapi baru sampai mereka di sana, Pein masuk dengan langkah geram dan langsung mencengkeram kerah jubah Kisame.
"Apaan lo?! Tadi gue dah ngucapin jutsu itu tapi gak jebol juga!" Geram Pein marah + keringetan, abis ngejan, sama dengan Konan. Bedanya Konan ngejan buat nglairin bayi suci, lha Pein ngejan buat jebolin kotoran busuk!!
"Oh… jadi suara aneh tadi elo?" Tanya Sasori ngeh campur ilfil.
"Gue bunuh lo!!" Bentak Pein ke Kisame
"Tunggu, Bro!" Ucap Kisame taku + panic, gak ada yang nolongin lagi! Dasar gak kompak! "Bayi lo dah lahir!"
"APAAA??"
OEK!OEK!OEK! Bayi Konan nangis menjerit-jerit
"Dasar bapak goblok! Anak kita jadi kaget gara-gar asuara kamu yang kecil banget tadi! Sekaget-kagetnya orang, tapi lo kebangetan deh!!" Geram Konan mangkel sambil nenangin bayinya. Untung bayinya bias langsung tidur lagi.
"Mudah-mudahan anak Eneng gak kayak orang itu," si Mbok nunjuk Pein.
"Yang Mbok maksud orang itu tuh bapaknya," Kata Deidara
"APAAA?!"
OEK!OEK!OEK!
Sedangkan Pein menatap kaget + tak percya pada Konan dan bayinya. Rasa haru + bahagia menyejukkan hatinya. Rambutnya yang oren berkibar-kibar tertiup angina. Kayak di TV-TV gitu lho! Sungguh senang perasaanya!!
"Senpai! Udah adem belum? Gue pegel, nih!" Ucap Tobi sambil ngipas-ngipasin kipas sate ke muka Pein
"Apaan, sih lo??" Geram Pein malu.
"Lha abisnya Senpai keringetan gitu! Ya udah gue kipasin aja!"
Pein pun mendekat ke Konan dan duduk di tepi kasur di samping Konan, dengan mesra di kecupnya dahi Konan.
"Selamat ya, Honey,"
"So sweeeetttt….." Ucap cowok Akatsuki lainnya sambil menatap kagum dan terharu
"Pein! Nama bini lo kan Konan, bukan Hani!" Ujar Itachi.
"Kalo goblok diem deh lo!" dengus Sasori pada Itachi.
"Konan, Pein! Selamat ya!" Ujar Kakuzu. "Kalian minta apa saja dari gue,"
"Beneran?!" Tanya Pein dan Konan antusias.
"Bener! Apa aja! Asal…."
"Gak usah! Gue dah tau kelanjutan omongan lo!" Potong Pein.
"Asal jangan berhubungan dengan duit kan?" Cibir Konan.
"Asal kalian bahagia… Ya udah kalo gak mau!"
"Eh, gitu ya?!" Pein dan Konan kaget dan nyesel banget! Gak nyangka seorang Kakuzu ngomong gitu.
"Padahal gue mau berubah….hiks!" Kakuzu nangis di pundak Sasori.
"Udah, udah….," Sasori nepuk-nepuk punggung Kakuzu. "Soalnya gak pernah kepikir oleh kita lo mau berubah,"
"Hiks! Niat gue baik, kok! Gue mau ngasih hadiah,"
"Udah, udah…," Sasori ngelus-ngelus punggung Kakuzu. "Itu emang terdengar amat mustahil,"
"Mereka malah ngehina gue! Hiks! Hiks!"
"Gue juga pasti gitu kalo ada di posisi mereka," Sasori ngelus-ngelus kepala Kakuzu.
"Lo niat nenangin gue atau nyuruh guer bunuh diri, sih?"
"Enaknya apa ya?" Gumam Pein merenung, mikirin nama bayinya. Waktu itu mereka udah kembali ke markas.
"Namain aja Suketi," Usul Kisame yang terinspirasi ucapan Itachi waktu itu.
"Lo kira anak gue sundel bolong, hah?!" Bentak Pein tersinggung dan masih dendam gara-gara jutsu aneh itu.
"lho? Kok tau Suketi itu Sundel bolong?"
"Gue fans berat Suzanna tau!!"
"Pantes! Muka lo horror banget," desis Kisame yang langsung ngacir sebelum kena rinnegan.
"Namain aja Alexandra Elizabeth," usul Zetsu, Pein mikir.
"Gak pantes, ah!! Nama ortunya aja ndeso gitu," sela Sasori yang seketika bikin mental Pein drop
"Bener juga ya?" ujar Pein
"Namain aja dari akronim nama Konan dan lo," usul Tobi
"Iya, ya?" Pein ngangguk-ngangguk. "Tumben lo pinter?" Pein tersenyum.
"Konan-Pein. Namain aja anak lo Koin. Konan-Pein," lanjut Tobi
"Goblok!! Lo pikir anak gue cepek apa dinamain Koin?!" bentak Pein
"Ide bagus,tuh!" lanjut Tobi semangat. "Gimana kalo nama panjangnya Koin Cepek?"
"Tobi, pergilah sebelum kiamat menimpamu! Ku mohon!" ujar Deidara
"Tapi apan…."
DUM!BUM! Akhirnya Tobi menjauh dari kiamat (Pein) berkat ledakan nuklir (Deidara)! Sama aja dong gak enaknya!!
"Namain aja Sholehah," ujar Hidan
"Gak, ah! Kalo entar sifatnya kontras ama namanya, malu lagi!"
"namain aja neko (kucing) ," usul Sasori
"Jangan mentang-mentang nama lo nge-copy nama hewan, anak gue lo bawa-bawa juga! Emang gue bokap lo, yang kehabisan ide nama sampe lo di kasih nama hewan yang menjijikkan gitu?!" cecar Pein
"Kalo gak mau ya udah kali! Gak usah bawa-bawa bokap gue napa?" Gumam Sasori mangkel
"Kakuzu, menurut lo nama anak gue enaknya apa?" Tanya Pein pada Kakuzu yang lewat di depannya.
"EGP!" Dengus Kakuzu tanpa noleh apalagi berhenti.
"EGP? Singkatan nama ya? Apaan?" teriak Pein, Kakuzu cuek
"Goblok banget sih nih orang," desis Itachi pelan. "EGP Emang Gue Pikirin"
"Oh," Pein lemas, kecewa, nyesel. "masih ngambek ya?"
"Kakuzu parah banget kalo gondok! Perlu di rayu 2 jam, kalo di biarin bias betah ampe 2 bulan," tambah Zetsu
""Udah deh," sela Itachi. "Giman kalo namain Yuki?"
"Yuki?"
"Iya! Anak lo kan putih, namain aja Yuki (salju),"
"Kenapa harus Yuki? Yang putih kan gak yuki aja," Tanya Deidara
"Klo tembok, pocong, gigi, buku tulis, mukena kan gak lucu!" jelas Itachi jengkel
"Bagus juga, tuh!" Gumam Pein.
"Nma panjangnya Yuki Hime," tambah Itachi
"Dongeng banget," cibir Sasori. "Anak gue besok gue namain Beauty,"
"yang cowok Beast ya kan?" Tanya Hidan, Sasori melengos
"Jadi gimana, Pein? Jadi Yuki Hime?" Tanya Itachi
"Um…….," Pein mikir
"Deal or no deal?" Tanya Itachi tajam, actual dan terpercaya sambil ngulurin tangan. Suasana mencekam.
"Deng…..derendengdeng…..deng!" Hidan, Zetsu dan Deidara niruin background musik salah satu kuis
Pein ngulurin tangan dengan gemetar, keringetan, adem panas, lalu menyalami Itachi. "Deal,"
"Okey! Selamaaaaaattttt!!" teriak Itachi girang, gak tau girang karena apa
"Yeiii!! Selamaaaattt!!" Hidan, Zetsu, dan Deidara ikut teriak, malah tepuk-tepuk tangan
"Apaan, sih? Childish banget! Gak akatsuki banget deh," dumal Sasori risih sambil natap heran dan jengkel om-om girang yang kehilangan masa kecil di sana itu.
Pagi itu, Tobi, Kisame dan Kakuzu pergi ke mall karena di suruh Pein beli perlengkapan bayinya. Sebenernya Kakuzu ogah, coz mkasih gondok ama Pein. Apalagi Pein ngrayu-ngrayu minjem kas buat beli pengkapan Yuki + rongrogan anggota Akatsuki lainnya, makannya Kakuzu TERPAKSA minjemin. So, mau gak mau, dia harus ikut belanja, gak bisa masrahin uang pada makhluk mencurigakan spesies Tobi dan Kisame.
"Maaf, Anda sekalian tidak boleh masuk!" Satpam mall itu menghadang Tobi, Kisame dan Kakuzu dengan pentunganya.
"Kenapa?" Tanya Kisame heran dan gak terima.
"Ikut saya!" Satpam itu di Bantu 2 orang temannya mencekal lengan mereka dan menggiring mereka ke arah kantor pemeriksaan.
Beberapa jam kemudian….
"Dasar Satpam resek! Nilai orang sembarangan aja!" Gerutu Kisame setelah keluar dari kantor bersama Tobi dan Kakuzu.
"Gara-gara muka kalian yang criminal banget itu kita jadi di curigain sebagai teroris! Plis deh!" Tobi ngomel-ngomel.
"Justru gara-gara elo yang gak punya muka itu kita jadi di curigain!" Tuding Kisame ke Tobi
"Lo juga, Kakuzu!! Pake cadar dan jilbab gitu! Disangkain teroris Irak, lo!" Tobi nuding Kakuzu.
"Eh…enggak, kok," DUG! Kisame nyikut perut Tobi sambil natap Kakuzu panic. "Gue ama Tobi aja kok yang criminal face! Lo mah, tampang-tampang kiyai deh!!" puji Kisame sambil tersenyum.
"Bisa-bisa kita batal belanja kalo dia ngambek, Goblok!!" bisik Kisame pada Tobi.
"Udah, deh!! Gak usah boong! Gue gak ngambek, kok!" ucap Kakuzu
"Eh?! Kedengaran, ya?!" Kisame kaget
"Jelas banget, malah!" ujar Kakuzu lalu jalan mendahului Tobi dan Kisame.
"Kakuzu! Lo gak marah, kan?!" teriak Kisame
"GAK!!"
"Ternyata marah….," desis Kisame dan Tobi lemas
"Gara-gara elo, sih!"Kisame njitak kepala Tobi. "Rayu dia sono!"
"Kok gue, sih?!" protes Tobi sambil ngelus-ngelus kepalanya yang agak benjol
"Kakuzu senpai baik hati!" ini yang ke-20 mneit Tobi ngoceh, menyerukan pujian-pujian indah untuk om-om yang lahi gambek di sampingnya ini
"Huh! Itu bohong…..itu palsu….," Gumam Kakuzu sambil terus cuek dan jaln. Kisame ada di belakan Kakuzu dan Tobi.Gak mau ngambil resiko kehabisanludah buat ngomong gara-gara ngebujuk Kakuzu.
"Kau begitu sempurna… di mata ku kau begitu indah….,"
"Sebagai anggota yang tak di anggap aku hanya bisa mencoba mengalah….menahan semua amarah….,"
"Mata mu seksi, itu terbukti dari caramu menatap uang ku. Mulutmu seksi itu terbukti dari cara mu menghitung uang ku,"
"Dan tetaplah ngoceh sampai nanti…lagu ini… ku akhiri…,"
PLOK! PLOK! PLOK! Kisame tepuk tangan dari belakang! Tobi dan Kakuzu noleh
"Hebat! Bikin aja grup vocal! Bisa nandingin duo Ratu, kalian!"
"Oh ya?! Serius Senpai?!" Teriak Tobi girang
"Apaan, sih?" desis Kakuzu malu karena baru nyadar abis bertingkah konyol
"Kan udah ada Duo Ratu! Grup kita enaknya nama apa, ya?" pikir Tobi serius
"Duo Gelandangan," ucap Kisame
"Disini aja deh, yuk!" ucap Kakuzu sambil masuk ke sebuah toko perlengkapan bayi
Kisame lihat-lihat keadaan toko itu. "Kakuzu,"
"Hm?"
"Lo yakin mau beli di sini?"
"Terlalu yakin malah! Ini toko perlenngkapan baby kan?"
"Bayi, Senpai!"
"Sesukamu, lah!"
"Ini memang toko perlengkapan bayi, tapi barang-barang di sini kan bekas semua,"
Kisame nunjuk sebuah celemek bayi di situ. "Liat, nih!ada nodanya! Mungkin aja ini ingus!"
"Trus kenapa? Yang mau pake bukan elo, kan?"
"Iya, sih. Tapi ini kan buat anak Pein,"
"Trus?"
"Ya beliin yang bagus di butik, donk! Sama anak ketua, juga!"
"Suruh dia nglunasi bonnya yang 10.000, baru gue beliin di butik!"
"Cuma 10.000?" desis Tobi heran
"Cuma tuh apa maksudnya? Dasar gak menghargai uang!"
Tobi dan Kisame diem! Pasrah, deh! Gak mungkin menang dari Kakuzu kalo masalah duit!
"Mas-mas ini mau beli, ya?" sapa gadis ayu pelayan toko itu
"Gila, euy! Kita di panggil mas!" bisik Tobi ke Kisame
"Padahl om-om ya, aslinya?" bals Kisame
"Bukan! Mo camping! Dasar!" ucap Kakuzu jengkel pada si Mbak
"Oh! Maaf, Mas! Abis penampilan…um….mas-mas aneh-aneh, sih! Wajahnya juga! Mau hallowen di mana, sih?"
"Lo kalo ngehina gak terlalu jujur gitu napa, sih?!" Tanya Kakuzu mulai emosi
"Kan kita gak boleh bohong! Dosa," Jawab Si Mbak
"Lha lo pikir ngehina orang kayak tadi dapat pahala, hah?!"
"Iya, deh Mas! Maaf!" Si Mbak mbungkuk sopan lalu pergi
"Lha? Tadi dia kesini buat mengenyek kita?" Tanya Tobi
"Selama ini, apa ada tujuan lain jika seseorang mendatangi kita?"jawab Kisame sedih, yang merasa satu-satunya anggota Akatsuki (bahkan satu-satunya makhluk di bumi) yang paling sering mendapat hinaan
Lalu, 3 om2 berjubah gambar awan gak jelas itu pergi ke tempat sepatu dan kaos kaki bayi.
"Um…gimana kalo yang ini?" Tanya Tobi sambil mengambil kaos kaki mungil berwarna merah putih. "Ini cocok di pake pas natal,"
"Lebih cocok buat Agustusan, deh! Lagian agama lo apa sih? Kemarin masih sholat Jumat ama gue!" tukas Kisame
"Gimana kalo sepatu ini? Ini cocok di pake pas musim semi," lanjut Tobi sambil ngambil sepatu gambar kembang-kembang
"Trus kaos kaki ini buat jam 1," tambah Kisame
"Yang ini jam 3,"
"Ini jam 6,"
"Ini jam 12,"
"Ini abis Maghrib,"
"Ini tengah malam,"
"Sepatu ini buat ke taman,"
"Ini buat be-ol,"
"Ini buat…"
"CUKUP!! DIEM LO PADA!!" Teriak Kakuzu ngos-ngos an dan sumpek. "Yang mau pake tuh Yuki atau kalian, sih?!" Pake sepatu buat be-ol lagi!! Ada-ada deh!"
"Tapi ini kan buat Yuki, bayi lucu itu! Kita harus kasih yang special kan?" ujar Tobi
"Gak pake special-spesial an!! Lo pikir martabak?"
"Kita beli yang banyak, donk, Kakuzu!" bujuk Kisame
"Masing2 3 aja cukup!"
"Tapi Kakuzu…"
"Udah deh! Yuki kan masih kecil, gak perlu banyak-banyak! Lo pada yang segede bagong aja gak pernah ganti baju gitu!"
"Lo juga kan?"
"Iya-iya!!"
"Bilang aja takut keluar banyak uang!" desis Kisame lirih
Kakuzu pun ngambil 3 pasang sepatu dan kaos kaki. Itupun yang paling payah! Serat kain kaos kakinya ada yang mblubuti, hiasannya copot, bahkan bolong! Sepatunya bahkan ada noda tai di alasnya
"Kakuzu, apa itu tidak kelewatan…" ujar Kisame
"Mo gue beliin gak?"
"Iya…" Tobi dan Kisame pasrah
"Kasihan Yuki….hiks! tega!! Tega!!" rintih Kisame pelan
Selanjutnya mereka ke tempat pakain dan celemek. Kakuzu langsung nyakup aja apa yang diliat matanya
"Sembarangan banget ya, ngambilnya!" Kata Kisame
Lalu Kakuzu mampir ke tempat popok. Kakuzu mborong 5 pak popok!
"Apa popoknya juga bekas ya?" bisik Tobi ke Kisame
"Kalo bekas, lo aja yang pake!"
Selanjutnya Kakuzu ke tempat bantal, guling dan kasur bayi
"Pasti yang di pilih yang banyak hewan tinggi nya," ujar Kisame
Lalu Kakuzu ke tempat mainan
"Pasti yang di pilih bisa kita beli di rongsokan," ujar Tobi
Setelah (merasa) semuanya telah di beli, Kakuzu ke meja kasir
"Semuanya totalnya 500ribu, Mas," kata kasirnya
"Yang bener, ah! Barang murahan gini juga!!" bantah Kakuzu
"Kok Mas beli barang murahan?" Tanya Kasir tersinggung
"Masih untung gue beli! Mana ada orang bego yang mau beli di toko kumuh gini selain kita, tolol!!" Kakuzu emosi
"Berarti kita bego, dong?" kata Tobi
"kita tuh siapa? Gue dari awal kan gak setuju belanja disini," tambah Kisame
"Udah, deh Mas! Bayar, deh!!" si Kasir mulai ikut emosi
"Diskon, donk!"
"Gak ada!"
"Pelit"
"Mas juga!"
"Kakuzu bayar aja napa, sih?" Tobi gak betah lagi
"Diem lo! 500ribu gak pantes buat barang kayak gini!"
"Bukannya gak pantes, karena emang barang kayak gini harusnyadah masuk museum! Dukung Kisame
"Bayar!" bentak si mas Kasir
"Gak! Diskon!!" Kakuzu keukeuh
"Bayar!"
"Diskon!! Kalo enggak, gue sebarin berita kalo elo hombreng!"
HAH??
"Lo kok gak nyambung banget sih, Kakuzu?!" desis Kisame
"Diem lo!" balas Kakuzu berbisik
"Mas jangan mengada-ada ya! Gak ada bukti!"
"Terserah," Kakuzu cuek
"Ancaman konyol!"
"Terserah,"
"Gue gak taku!"
"Terserah,"
"Coba ja!"
"Terserah,"
BRUK! Si mas berlutut di depan Kakuzu. "Pliss…tadi becanda kan, Mas? Bisa di pecat saya kalo ada berita gituan…hiks!" si Mas memohon dengan penuh penghayatan
"Hebat juga, dia!" Kisame geleng-geleng takjub
"Beberapa menit kemudian….
Kakuzu, Tobi dan Kisame keluar toko sambil nenteng beberapa kantong plastik gede
"Lumayan….dapat diskon 300ribu," Kakuzu tersenyum licik
"Itu bukan diskon! Tapi perampokan!" ujar Tobi
"Sadis bener dah!" tambah Kisame
BRUK! Kakuzu, Tobi dan Kisame meletakkan belanjaan di depan Pein dan Konan
"Totalnya 200ribu," kata Tobi
"Murah amat ya?" gumam Pein heran
"Perasaan gue kok gak enak ya?" batin Konan
"Jadi kalian nge bon 300ribu ya?" tambah Kakuzu
"Kata Tobi tadi 300ribu," protes Pein
"Biaya angkot PP, Ke toilet, kasih uang ke pengamen itu siapa yang bayarin hah? Juga buat imbalan gue," jelas Kakuzu
"Jadi ini perasaan gak enak gue?" batin Konan
"Segitunya ya….," dumal Pein mangkel "Oke! Oke!"
"Gue juga dapat bagian kan?" Tanya Kisame ke Kakuzu
"Gue juga kan?" sela Tobi
"Kalian kan pelengkap! Gue sendirian yang maju melawan kasir pelit tadi!" tolak Kakuzu
"Itu kan karena elo sendiri yang nyuruh kita diem?" kata Tobi
Pein dan Konan membuka kantong plastik dan mengeluarkan belanjaannya. Seketika mereka menatap risih dan heran campur unbelieveable dan gak ngerti sambil nutup hidung
"Apaan ni?" Tanya Pein, matanya bersorot protes ke Kakuzu
"Barang-barang pesenan lo," jawab Kakuzu innocent
"Perasaan kita gak minta lo beli rongsokan gini, deh!" kata Konan
"Mana ada rongsokan harganya 200ribu," sambung Kakuzu
"Jelek banget! Bau!! Lo beli dimana sih?" Tanya Pein
"Di toko barang bekas," jawab Tobi
"Sudah ku duga…" ujar Konan lesu
"Anak gue bisa bentol-bentol tidur di kasur kayak gini," Pein nunjuk bantal, guling dan kasur yang banyak hewan tinggi yang lagi berdarmawisata di atasnya
Kakuzu cuek, ia malah naik ke tangga, menuju lantai atas
"Hei, Kakuzu!! Tanggung jawab lo!!" teriak Pein
"Gak ada kata tanggung jawab dalam kamus hidup, mati dan sekarat dia," ujar Kisame
"Gak bisa di biarin nih, tuh orang," geram Pein lalu langsung menyusul Kakuzu ke lantai atas
Kakuzu masuk ke kamar Yuki, lalu menghampiri bayi mungil yang sedang tidur pulas di atas boks nya itu. Ditatapnya wajah lucu itu lama dalam diam. Tangan Kakuzu perlahan-lahan bergerak dan membelai pipi mulus nan imut itu. Tanpa sadar, Kakuzu tersenyum di balik cadarnya.
Lalu ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Seuntai kalung berlian putih (di jamin asli!!) yang berkilau tertimpa sinar lampu, bertengger di tangannya. Sungguh indah, lalu Kakuzu memakaikan kalung dengan tulisan YK (yang berarti Yuki) pada ujungnya itu, ke leher Yuki dengan hati-hati. Sekali lagi, ia kembali menatap wajah Yuki.
Lalu Kakuzu tiba-tiba merasakan ada kilatan cahaya di kamar itu dengan suara JEPRET ! Kakuzu menoleh dan menyesal seketika ketika dilihatnya 4 orang mata-mata yang lagi tegak di depannya dengan ekspresi yang bikin Kakuzu muak dan malu.
"Apaan lo tadi?!" dengus Kakuzu pada Pein yang megang kamera
"Gue mo abadiin momen langka tadi" ujar Pein terharu
"Hiks! Gue gak nyangka elo ngasih kalung semahal itu ke Yuki, secara elo kan pelit ! hiks!" sambung Konan
"Lo bisa bedain cara menghina dan memuji gak, sih?" Tanya Kakuzu
"Padahal Pein yang bokap kandung Yuki aja gak pernah ngasih hadiah sesobek kain pun" lanjut Konan
"Iya…" Pein terharu dan sedih
"Malaikat apa yang telah merasuki jiwamu, kawan?" Tanya Tobi di sela-sela isak tangisnya
"Gue tadi gak ngapa-ngapain! Kalung itu…um….kalung itu milik Kisame!ya kan, Kisame?" Kakuzu ngeles panic
"Hiks! Lo juga tau kalo gue nge-bon nomer 2 paling banyak di kas! Terlalu kere buat beli gituan! Buat makan aja susah….," elak Kisame
"Nih! Ada tulisan YK! Artinya kan Yuki Kisame" lanjut Kakuzu
"Sungguh mulia engkau, merendah begitu!" tandas Konan
"Inik milik Kisame!!"
"Enggak," jawab Kisame
"Gue jadiin main topic di madding Akatsuki besok, ah! Hiks! Seorang pahlawan tanpa balas jasa, KAKUZU!!" Tanpa Pein
"NORAK!!" Dengus Kakuzu "Mending seumur hidup sebut aja gue orang pelit daripada julukan norak tadi"
Kakuzu dengan jengkel dan malu, keluar dari kamar Yuki
"Pahlawanku….janganlah pergi…" teriak Konan terharu
"RESEK!!" balas Kakuzu tanpa noleh apalagi berhenti
"O-ow…kamu ketahuan… O-ow…kamu ketahuan… O-ow kamu ketahuan….," Pein, Konan, Kisame dan Tobi kompak nyanyiin sebuah lagu
"Kalian sengaja ya, nyindir gue dengan nyanyiin lirik itu mulu dari tadi?!" bentak Kakuzu jengkel
"Bukannya sengaja atau tidak, tapi yang bisa kita hafal ya Cuma itu tadi," ujar Tobi